Ditjen Badilag Jajaki Kolaborasi dengan Ikatan Asesor SDM Aparatur
dalam Peningkatan Layanan Peradilan

Jakarta - Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama (Ditjen Badilag) telah mengadakan audiensi dengan Ikatan Asesor SDM Aparatur pada Jumat, 22 Agustus 2025. Pertemuan ini bertujuan untuk menjajaki peluang kerja sama strategis guna meningkatkan kualitas layanan peradilan dan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di lingkungan peradilan agama. Audiensi yang dilakukan di ruang rapat Ditjen Badilag disambut hangat oleh Direktur Pembinaan Tenaga Teknis Peradilan Agama (Dr. H. Candra Boy Seroza, S.Ag., M.Ag.), Direktur Pembinaan Administrasi Peradilan Agama (Sutarno, S.I.P., M.M.), Kepala Sub Direktorat Pengembangan Tenaga Teknis Peradilan (Rina Herlina, S.H., M.H.), dan Hakim Yustisial (Rendra Widyakso, S.H., S.H., M.H.) Hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan Ikatan Asesor SDM Aparatur, yaitu : Koordinator Wilayah DKI Jakarta Ikatan Asesor SDM Aparatur (Cuk Dimas Sunandar, M.Psi., Psikolog.), Asesor SDM Aparatur Ahli Muda dari Kementerian Pertanian (Jaja Netra Puspita, S.Psi., M.Psi., Psikolog.) dan Mochamad Mirza, S.Psi. Konselor Kepegawaian Subbagian Pengembangan Pegawai Badan Urusan Administrasi MA RI.

Dalam diskusi tersebut, kedua belah pihak membahas beberapa isu krusial, di antaranya:
- Layanan Konseling Peradilan: Pengembangan layanan konseling bagi aparatur peradilan untuk menjaga kesehatan mental dan profesionalisme kerja.
- Akses bagi Pihak dalam Perkara Dispensasi Kawin: Penyediaan akses bagi para pihak yang terlibat dalam perkara dispensasi kawin, mungkin dalam bentuk konseling atau pendampingan psikologis.
- Pengembangan Kapasitas Mediator: Program peningkatan kompetensi bagi para mediator di lingkungan peradilan agama.
- Kegiatan Bimbingan Teknis tentang Kesehatan Mental: Pelaksanaan bimbingan teknis (bimtek) yang berfokus pada isu mental health untuk semua pegawai, demi mendukung lingkungan kerja yang sehat dan produktif.
Audiensi ini menandai langkah proaktif Ditjen Badilag dalam mengadopsi pendekatan holistik untuk pengembangan SDM, tidak hanya dari sisi teknis tetapi juga dari aspek psikologis dan kesejahteraan.(RW)